Kalauada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.— Yakobus 5:14. Banyak orang yang mencari kemurahan penyembuhan Tuhan yang berpikir bahwa mereka harus mendapat jawaban secara langsung dan segera terhadap doa-doa mereka, kalau
Renungan kali ini akan membahas tentang sakit hati. Setiap orang tanpa terkecuali, bisa saja mengalami sakit hati. Penyebab orang sakit hati biasanya karena cemoohan, hinaan, penghianatan, dan segala sesuatu yang menyangkut perendahan diri seseorang. Ada berbagai macam respon orang ketika disakiti hatinya. Ada orang yang menangis, ada pula orang yang merespon dengan marah kemudian berujung dendam dan hati bila tidak diselesaikan dengan cara yang benar akan membawa dampak buruk yang berkepanjangan. Oleh sebab itu, penanganan terhadap sesuatu yang menyakiti hati kita sangatlah penting. Alkitab pun tidak memungkiri bahwa seseorang bisa saja mengalami sakit hati. Namun Alkitab juga mengajarkan kita untuk meresponnya dengan 1216 “Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.”Dalam ayat tersebut di atas, Firman Tuhan mengajarkan dua hal mengenai sakit hati. Hal yang pertama adalah menunda untuk menyatakan sakit hati dan hal kedua adalah kita diajarkan untuk bijak menanggapi cemooh sebagai pemicu sakit hati itu Orang yang Menyatakan Sakit Hatinya Seketika Itu JugaAmsal 1216 mengajar kita bahwa ketika kita mengalami sakit hati, kita tidak secara langsung atau terburu-buru menyatakannya. Menahan diri untuk tidak menyatakan sakit hati seketika itu juga adalah cara terbaik untuk dapat terhindar dari kebodohan yang bisa saja kita lakukan. Orang yang langsung menyatakan sakit hatinya disebut sebagai orang bodoh. Mengapa?Respon yang pertama kali keluar ketika seseorang disakiti adalah respon dari perasaan yang cenderung bersifat negatif. Respon itu bisa berupa perasaan sedih, marah, memukul, membenci kemudian mendendam dan pada akhirnya sakit hati itu menimbulkan kepahitan dalam diri kita. Itulah sebabnya Firman Tuhan mengajarkan agar kita tidak langsung menyatakan rasa sakit hati kita seketika itu jugaTujuan menunda dari menyatakan sakit hati itu adalah agar kita dapat menenangkan diri dan berpikir secara jernih. Sampai pada akhirnya kita bisa mengabaikan cemooh atau hal yang membuat kita sakit hati. Orang Bijak Dapat Mengabaikan CemoohKetika kita sudah dapat menahan diri untuk tidak menyatakan sakit hati kita seketika itu juga dan sedikit dapat mengendalikan diri, maka datanglah kepada Tuhan dalam doa. Berdoalah dengan jujur kepada Tuhan bahwa kita sakit hati kepada seseorang atas perlakuannya kepada kita. Mintalah kekuatan agar dapat mengampuni orang tersebut. Dengan jalan demikian kita sudah memilih jalan yang bijak dalam merespon sesuatu hal yang menyakiti hati kita. Kita dapat mengabaikan cemooh atau hal apapun yang menyebabkan kita sakit hati. Pada akhirnya hati kita akan menjadi damai karena kita tidak menyimpan sakit hati di dalam hati disadari bahwa bila kita menyimpan sakit hati maka yang rugi adalah diri kita sendiri. Damai sejahtera akan hilang, sukacita juga tidak akan ada. Sakit hati juga dapat merusak hubungan kita dengan sesama. Itulah sebabnya Amsal 1216 berkata bahwa orang yang mudah sakit hati apalagi dikuasai oleh sakit hati adalah orang bodoh. Renungan ini mengingatkan kita untuk tidak menyimpan sakit hati, tetapi sebaliknya mengabaikan cemooh. Kiranya Tuhan memampukan kita untuk selalu dapat merespon dengan benar segala sesuatu yang dapat menyakiti hati kita. Pilihan ada di tangan kita, apakah kita mau menjadi orang bijak atau menjadi orang bodoh. Tuhan memberkati kita semua.. لاَبَأْسَ طَهُورٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ. (La ba'sa, thahuur, insya Allah) Artinya: Tidak mengapa, insya Allah sakitmu ini membuat dosamu bersih. (HR. Bukhari) Beliau juga mengajarkan, jika seseorang menjenguk orang sakit, hendaklah mendoakan agar cepat sembuh. Dengan lafazh doa sebagai berikut:
Renungan Bagi Orang Sakit Segala puji hanya milik Allah, kita selalu memujiNya dikala senang maupun susah. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah -yang pernah mengalami sakit dan tertimpa cobaan- , kepada keluarga dan sahabat beliau yang penyabar lagi ridha terhadap taqdir Allah. Pada zaman ini berbagai penyakit semakin menyebar dan banyak macamnya. Bahkan beberapa penyakit tidak bisa ditangani oleh dokter dan belum ditemukan obatnya, seperti kanker dan semisalnya, meskipun sebenarnya obat penyakit tersebut ada. Allah tidak menciptakan suatu penyakit, melainkan ada obatnya. Namun obat tersebut belum diketahui, karena suatu hikmah tertentu yang dikehendaki oleh Allah. Mungkin penyebab utama banyaknya penyakit adalah banyaknya kemaksiatan dan dilakukan dengan terang-terangan tanpa malu. Kemaksiatan yang menyebar ditengah masyarakat dapat membinasakan mereka. Allah berfirman yang artinya, “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri” Surat Asy Sura 30 Diantara hikmah penyakit yang diderita seorang hamba adalah sebagai ujian dari Allah kepadanya, dunia adalah tempat berseminya berbagai musibah, kesedihan, kepedihan dan penyakit. Ketika saya melihat orang sakit bergulat dengan rasa sakitnya dan menyaksikan orang yang membutuhkan pertolongan dengan menahan rasa perihnya, mereka telah melakukan berbagai macam ikhtiar namun mereka melewatkan sebab penyembuhan yang hakekatnya dari Allah. Maka saya tergerak menulis untuk semua orang yang sedang sakit, agar rasa duka dan sedihnya lenyap, dan penyakitnya dapat terobati. Wahai anda yang sedang sakit menahan lara, yang sedang gelisah menanggung duka , yang tertimpa musibah dan bala, Semoga keselamatan selalu tercurah kepadamu, sebanyak kesedihan yang menimpamu, sebanyak duka nestapa yang kau rasakan. Penyakitmu telah memutuskan hubunganmu dengan manusia, menggantikan kesehatanmu dengan penderitaan. Orang lain tertawa sedang engkau menangis. Sakitmu tidak kunjung reda, tidurmu tidak nyenyak, engkau berharap kesembuhan walau harus membayar dengan semua yang engkau punya. Saudaraku yang sedang sakit! Saya tidak ingin memperparah lukamu, namun saya akan memberimu obat mujarab dan membuatmu terlepas dari derita yang bertahun tahun. Obat ini didapat dari sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, “Obatilah orang yang sakit diantara kalian dengan sedekah” Dihasankan oleh syaikh Albani dalam Shahihul Jami’ Benar saudaraku, obatnya adalah sedekah dengan niat mencari kesembuhan. Mungkin engkau telah banyak sedekah, namun tidak engkau niatkan agar Allah menyembuhkanmu dari penyakit yang engkau derita. Cobalah sekarang dan hendaknya engkau yakin bahwasanya Allah akan menyembuhkanmu. Berilah makan orang fakir, atau tanggunglah beban anak yatim, atau wakafkanlah hartamu, atau keluarkanlah sedekah jariahmu. Sungguh sedekah dapat menghilangkan penyakit dan kesulitan, musibah atau cobaan. Mereka dari golongan Allah yang diberi taufik oleh Allah telah mencoba resep ini. Akhirnya mereka mendapatkan obat ruhiyah yang lebih mujarab dari obat jasmani. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga mengobati dengan obat ruhiyah sekaligus obat ilahiyah. Para salafush shalih juga mengeluarkan sedekah yang sepadan dengan penyakit dan musibah yang menimpa mereka. Mereka mengeluarkan harta mereka yang paling mereka cintai. Jangan kikir untuk dirimu sendiri, jika engkau memang memiliki harta dan kemudahan. Inilah kesempatannya telah datang..!! Dikisahkan bahwa Abdullah bin Mubarak pernah ditanya oleh seorang laki-laki tentang penyakit yang menimpa lututnya semenjak tujuh tahun. Ia telah mengobati lututnya dengan berbagai macam obat. Ia telah bertanya pada para tabib, namun tidak menghasilkan apa-apa. Ibnul Mubarak pun berkata kepadanya, “Pergilah dan galilah sumur, karena manusia sedang membutuhkan air. Saya berharap akan ada mata air dalam sumur yang engkau gali dan dapat menyembuhkan sakit di lututmu. Laki-laki itu lalu menggali sumur dan ia pun sembuh”.. Kisah ini terdapat dalam Shahihut Targhib. Seorang laki-laki pernah ditimpa penyakit kanker. Ia lalu mencari obat keliling dunia, namun ia tidak mendapatkannya. Ia kemudian bersedekah pada seorang janda yang memiliki anak-anak yatim dan Allah pun menyembuhkannya. Kisah lain, orang yang mengalami kisah ini menceritakan kepadaku, ia berkisah, “Anak perempuan saya yang masih kecil tertimpa penyakit di tenggorokannya. Saya membawanya ke beberapa rumah sakit. Saya menceritakan penyakitnya kepada banyak dokter, namun tidak ada hasilnya. Dia belum juga sembuh, bahkan sakitnya tambah parah. Hampir saja saya ikut jatuh sakit karena sakit anak perempuan saya yang mengundang iba semua keluarga. Akhirnya dokter memberinya suntikan untuk mengurangi rasa sakit, hingga kami putus asa dari semuanya kecuali dari rahmat Allah. Hal itu berlangsung sampai datangnya sebuah harapan dan dibukanya pintu kelapangan. Seorang shalih menghubungi saya dan menyampaikan sebuah hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, “Obatilah orang sakit diantara kalian dengan sedekah” Dihasankan oleh Albani dalam Shahihul Jami’ Saya berkata, “Saya telah banyak bersedekah”. Ia pun menjawab, “Bersedekahlah kali ini dengan niat untuk kesembuhan anak perempuanmu”. Sayapun mengeluarkan sedekah sekedarnya untuk seorang fakir, namun tidak ada perubahan. Saya kemudian mengabarinya dan ia berkata, “Engkau adalah seorang yang banyak mendapatkan nikmat dan karunia dari Allah, hendaknya engkau bersedekah sebanding dengan banyaknya hartamu”. Sayapun pergi pada kesempatan kedua, saya penuhi isi mobil saya dengan beras, ayam dan bahan-bahan sembako dan makanan lainnya dengan menghabiskan uang yang cukup banyak. Saya lalu membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan dan mereka senang dengan sedekah saya. Demi Allah saya tidak pernah menyangka bahwa setelah saya mengeluarkan sedekah itu anak saya tidak perlu disuntik lagi, anak saya sembuh total walhamdulillah. Saya yakin bahwa faktor yang menjadi sebab paling besar yang dapat menyembuhkan penyakit adalah sedekah. Sekarang sudah berlalu tiga tahun, ia tidak merasakan penyakit apapun. Semenjak itu saya banyak mengeluarkan sedekah khususnya berupa wakaf. Setiap saat saya merasakan hidup penuh kenikmatan, keberkahan, dan sehat sejahtera baik pada diri pribadi maupun keluarga saya. Saya mewasiatkan kepada semua orang sakit agar bersedekah dengan harta mereka yang paling mereka cintai, dan mengeluarkan sedekah terus menerus, niscaya Allah akan menyembuhkannya walaupun hanya sebagian penyakit. Saya yakin kepada Allah dengan apa yang saya ceritakan. Sungguh Allah tidak melalaikan balasan untuk orang yang berbuat baik. Kisah lainnya, diceritakan oleh pelakunya sendiri. Ia berkata, “Saudara laki-laki saya pernah pergi ke suatu tempat. Ditengah jalan ia berhenti. Sebelumnya ia tidak pernah mengeluh sakit apapun. Pada saat itu tiba-tiba ia jatuh pingsan, seolah-olah peluru menembus kepalanya. Kami mengira ia tertimpa al ain sakit karena pengaruh mata dengki seseorang atau kanker atau penyempitan pembuluh darah. Kami lalu membawanya ke berbagai klinik dan rumah sakit. Kami melakukan berbagai macam pemeriksaan dan roentgen. Hasilnya, kepalanya normal saja, namun ia mengeluh sakit yang membuatnya tidak bisa berbaring. Juga tidak bisa tidur dan hal ini berlangsung lama. Bahkan jika sakitnya parah, ia tidak bisa bernapas apalagi berbicara. Saya lalu bertanya kepadanya, “Apakah engkau mempunyai harta yang bisa kami sedekahkan? Semoga Allah menyembuhkanmu”. Ia menjawab, “Ada”. Lalu ia memberiku kartu ATM dan aku cairkan dari kartu tersebut sekitar tujuh belas juta rupiah. Setelah itu saya menghubungi salah seorang yang shalih yang mengenal beberapa orang fakir, agar ia membagikan uang tersebut kepada mereka. Saya bersumpah demi Allah yang maha mulia, saudara saya sembuh dari sakitnya pada hari itu juga, sebelum orang-orang fakir itu menerima harta titipan tersebut. Saya benar-benar yakin bahwa sedekah mempunyai pengaruh yang besar bagi kesembuhan penyakit seseorang. Sekarang sudah berlalu satu tahun, ia sama sekali tidak mengeluhkan sakit di kepalanya lagi, alhamdulillah. Dan saya wasiatkan kepada kaum muslilimin agar mengobati penyakit mereka dengan sedekah. Berikut kisah lainnya, pelakunya sendiri yang menceritakan kisah ini. Ia berkata, “Anak perempuan saya menderita sakit demam dan panas. Ia tidak mau makan. Saya membawanya ke beberapa klinik, namun panasnya masih tinggi dan keadaannya semakin memburuk. Saya masuk rumah dengan gelisah. Saya bingung apa yang harus saya perbuat. Istri saya berkata, “Kita akan bersedekah untuknya”. Saya lalu menghubungi seseorang yang mengenal orang-orang miskin. Saya berkata kepadanya, “Saya harap anda datang shalat bersama saya di masjid. Ambillah dua puluh kantong beras dan dua puluh kotak ayam di tempat saya, lalu bagikanlah kepada orang-orang yang membutuhkan”. Saya bersumpah demi Allah dan saya tidak melebih-lebihkan cerita, lima menit setelah saya menutup telpon, tiba-tiba saya melihat anak saya menggerak-gerakkan kaki dan tangannya, bermain dan melompat diatas tempat tidur. Ia pun makan hingga kenyang dan sembuh total. Ini semua berkat karunia Allah kemudian sebab sedekah. Saya wasiatkan semua orang untuk mengeluarkan sedekah ketika tertimpa penyakit”. Marilah saudaraku, pintu telah terbuka, tanda kesembuhan telah tampak di depanmu. Bersedekahlah dengan sungguh-sungguh dan percayalah kepada Allah. Jangan seperti orang yang melalaikan resep yang mujarab ini, hingga ia tidak mengeluarkan sebagian hartanya untuk bersedekah lagi. Padahal bertahun-tahun ia menderita sakit dan mondar mandir ke dokter untuk mengobati penyakitnya, dengan merogoh banyak uang dari sakunya. Jika engkau telah mencoba resep ini dan engkau sembuh, jadilah orang yang selalu menolong orang lain dengan harta dan usahamu. Jangan engkau membatasi diri dengan sedekah untuk dirimu sendiri, namun obatilah penyakit orang-orang yang sakit dari keluargama dengan sedekah. Jika engkau tidak sembuh total, ketahuilah engkau sebenarnya telah disembuhkan walau sedikit. Keluarkan sedekah lagi, perbanyak sedekah semampumu. Jika engkau masih belum sembuh, mungkin Allah memperpanjang sakitmu untuk sebuah hikmah yang dikehendakiNya atau karena kemaksiatan yang menghalangi kesembuhanmu. Jika demikian cepatlah bertaubat dan perbanyak doa di sepertiga malam terakhir. Sedangkan bagi anda yang diberikan nikmat sehat oleh Allah, jangan tinggalkan sedekah dengan alasan engkau sehat. Seperti halnya orang yang sakit bisa sembuh maka orang sehatpun bisa sakit. Sebuah pepatah mengatakan, “Mencegah lebih baik dari mengobati”. Apakah engkau akan menunggu penyakit hingga engkau berobat dengan sedekah? Jawablah…! Kalau begitu bersegeralah bersedekah… KLIK DONASI Filed under Uncategorized
Dibawah ini tertera kumpulan beberapa contoh doa Katolik lain untuk memohon Tuhan menyembuhkan dan mengangkat sakit yang diderita oleh seseorang. Doa puji syukur untuk mengobati penyakit parah dalam tubuh. Silahkan disimak. 1. Doa Untuk Orang Sakit Katolik Puji Syukur RenunganUntuk Yang Sedang Sakit Hati Diterbitkan 17.45.00. Renungan. Berpisah dengan orang yang kita cintai dan kita sayangi memang menimbulkan rasa sedih dan sakit hati, namun bukan berarti rasa sedih dan sakit hati itu harus dibiarkan berlarut-larut dalam waktu yang berkepanjangan. Tapi cobalah sejenak merenung dan ambil Memangsemua manusia adalah orang berdosa, yang seperti orang sakit, semuanya memerlukan pertolongan. "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.". Roma 3: 23. Walaupun demikian, tidak semua orang merasa atau ingat bahwa mereka adalah orang berdosa sekalipun menyebut diri sebagai orang Kristen. Saatananda mempersiapkan untuk kegiatan LDKS ini, tentunya tidak lepas dari peran dan keberadaan orang tua ananda sekalian. Ananda bisa berkumpul disini karena do'a dan restu dari orang tua ananda sekalian. Ananda harus akui, bahwa sampai detik ini, ananda sekalian masih bergantung pada orang tua dan masih membutuhkan peran dan sosok orang
Adaseorang pemuda yang lama sekolah di negeri paman Sam dan kembali ke tanah air. Sesampainya dirumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari se
Renungansingkat Kristen yang dibuat untuk menguatkan iman Kristen kepada Tuhan Yesus Kristus dan didukung dengan ayat-ayat alkitab yang menguatkan. Ayub 5:2 "Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati" Matius 6:14-15 "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan
Blogkhusus untuk orang-orang yang ingin bertumbuh dalam iman dan pengenalan akan TUHAN kita, YESUS KRISTUS. 5 menit renungan. Minggu, 18 Juli 2010. ORANG BODOH DIBUNUH OLEH SAKIT HATI Kita bisa memilih untuk sakit hati, tapi kita juga bisa memilih untuk tidak sakit hati. Itu semua adalah keputusan kita.
.
  • o9rw75n73r.pages.dev/399
  • o9rw75n73r.pages.dev/204
  • o9rw75n73r.pages.dev/302
  • o9rw75n73r.pages.dev/29
  • o9rw75n73r.pages.dev/376
  • o9rw75n73r.pages.dev/197
  • o9rw75n73r.pages.dev/790
  • o9rw75n73r.pages.dev/620
  • o9rw75n73r.pages.dev/776
  • o9rw75n73r.pages.dev/926
  • o9rw75n73r.pages.dev/605
  • o9rw75n73r.pages.dev/766
  • o9rw75n73r.pages.dev/67
  • o9rw75n73r.pages.dev/416
  • o9rw75n73r.pages.dev/805
  • renungan untuk orang sakit