Diabetes mellitus DM adalah penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia. Tingginya kadar glukosa yang tidak terkontrol pada penderita DM dapat menyebabkan nefropati diabetic. Peningkatan kadar kreatinin dalam darah merupakan salah satu indikasi adanya penurunan fungsi ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar kreatinin dan hubungan antara kadar glukosa dengan kreatinin pada penderita Diabetes mellitus di laboratorium klinik Citra Lab Wonosari. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis di laboratorium Klinik Citra Lab Wonosari pada tahun 2020. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 100 pasien DM sebesar 34% pasien laki-laki memiliki kadar kreatinin normal dengan rerata kadar mg/dL sedangkan 24% memiliki kadar kreatinin tinggi dengan rerata kadar sebesar mg/dL. Sebanyak 26% pasien DM perempuan memiliki kadar kreatinin normal, dengan rerata kadar mg/dL, dan 12% memiliki kadar kreatinin tinggi dengan rerata kadar mg/dL. memiliki kadar kreatinin normal. Uji Spearman Rank menunjukan korelasi rendah r= antara kadar glukosa dan kadar kreatinin pada penderita DM di laboratorium klinik Citra Lab Wonosari. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this kidney disease DKD is a major cause of morbidity and mortality in patients with diabetes mellitus and the leading cause of end-stage renal disease in the world. The most characteristic marker of DKD is albuminuria, which is associated with renal disease progression and cardiovascular events. Renal hemodynamics changes, oxidative stress, inflammation, hypoxia and overactive renin-angiotensin-aldosterone system RAAS are involved in the pathogenesis of DKD, and renal fibrosis plays the key role. Intensified multifactorial interventions, including RAAS blockades, blood pressure and glucose control, and quitting smoking, help to prevent DKD development and progression. In recent years, novel agents are applied for preventing DKD development and progression, including new types of glucose-lowering agents, pentoxifylline, vitamin D analog paricalcitol, pyridoxamine, ruboxistaurin, soludexide, Janus kinase inhibitors and nonsteroidal minerocorticoid receptor antagonists. In this review, recent large studies about DKD are also complications of diabetes mellitus have a significant role in increasing morbidity, mortality, disability, and health cost. In the outpatient setting, the availability of data regarding to the chronic complications of type 2 diabetes is useful for evaluation of prevention, education, and patientโs treatment. This study aimed to describe the characteristic of type 2 diabetes chronic complications in outpatient diabetes A cross-sectional study was done using 155 patients in Outpatient Diabetes Clinic of Cipto Mangunkusumo Hospital RSCM, Jakarta in 2010. Secondary data were used from medical record based on history taking, physical examination, diabetic foot assessment, laboratory, neurologic, cardiology, opthalmology, ankle brachial index, and electrography of the patients. Characteristic profiles of the subjects, prevalence of the chronic complications, and its association with diabetes risk factors, such as glycemic control using HbA1c, fasting blood glucose, duration of diabetes, and LDL cholesterol were analyzed using chi square Among 155 subjects participated in the study, most of them were women 59% and elderly 46%. The prevalence of diabetes chronic complications was 69% from all subjects. These chronic complications included microangiopathy, macroangiopathy and mixed complications, with prevalence of 56%, 7% and 27% respectively. Microangiopathy included nephropathy 2%, retinopathy 7%, neuropathy 38% and mixed complications 53%. Macroangiopathy included coronary heart disease 46%, peripheral arterial disease 19%, stroke 18%, and mixed complication 17%. From the analysis, we found significant association between duration of diabetes and diabetic neuropathy p = Prevalence of diabetes chronic complications in Outpatient Diabetes Clinic of Cipto Mangunkusumo Hospital, mainly dominated by microvascular-related complications including nephropathy, retinopathy, neuropathy and mixed complications. There was statistical significance between diabetes duration and diabetic Melitus Tipe 2 Dan Tatalaksana TerkiniS NdrahaNdraha, S. 2014. Diabetes Melitus Tipe 2 Dan Tatalaksana Terkini.Kesimpulan Terdapat hubungan antara kadar HbA1c dengan kadar kreatinin serum pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada Bandar Lampung tahun 2022 dengan hasil p=0,037 dan odd ratio 6.333. Kata Kunci: Diabetes Melitus, kadar HbA1c, kadar kreatinin serum Kepustakaan: 45 (2010-2020) Kesimpulanyaitu terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Saran dapat dijadikan sebagai salah satu acuhan bagi pasien diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kadar glukosa darah puasa
meningkat sedangkan pasien dengan kadar trigliserida normal memiliki kadar kreatinin normal. Hasil uji statistik dengan metode Mann Whitney menunjukan p
PenyakitGagal Ginjal Kronis menjadi masalah besar di dunia karena sulit disembuhkan, serta membutuhkan biaya perawatan yang lama dan mahal. Penyakit Gagal Ginjal Kronis disebabkan oleh penyakit diabetes dan nondiabetes. Hemodialisa merupakan salah satu terapi untuk mengatasi fungsi ginjal yang rusak.Terapi hemodialisa dilakukan untuk membuang sampah-sampah metabolit, seperti ureum dan
dilihatdari pemeriksaan kadar kreatinin serum dan menjadi tanda timbulnya penyakit komplikasi dari diabetes. Tujuan: Untuk dapat mengetahui Hubungan Kadar Gula Darah Sewaktu (GDS) dengan Kadar Kreatinin Serum terhadap penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr.H Bob Bazar, SKM Lampung Selatan tahun 2020.
Kemungkinanadanya penurunan fungsi ginjal pada penderita DM dapat diketahui salah satunya dengan penentuan klirens kreatinin. Salah satu indeks fungsi ginjal yang dapat diukur secara tidak langsung dengan perhitungan klirens kreatinin adalah Laju Filtrasi Glomerulus (LFG), dengan menggunakan rumus Formula Corkroft-Gault.
.