Jakarta -. Ditengah pandemi COVID-19 Susi Susanti - Love All menjadi film yang meramaikan OTT atau penayangan film secara streaming. Film biopik yang mengangkat kisah pebulutangkis legendaris, Susi Susanti kembali tayang di Disney+ Hotstar sejak 1 Januari 2021 ini, secara eksklusif.

Di saat Indonesia terjadi kerusuhan, kita sedang berjuang membela Indonesia di Hong Kong," kata Susi Susanti. Dalam film ini, nama Susi diubah menjadi Susy dengan “y”, sesuai dengan nama aslinya. Daniel Mananta, sebagai produser mengatakan hal itu sudah mereka bicarakan sejak awal. Daniel mengatakan, ada cerita di balik perubahan nama itu.

Selengkapnya, kita simak ulasan film dan series Laura Basuki yang sayang untuk dilewatkan. 1. Susi Susanti: Love All (2019) Susi Susanti: Love All (dok. Time International Films / Susi Susanti: Love All) Mengangkat isu tentang kesetaraan gender, Susi Susanti: Love All menjadi salah satu film terbaik dari Laura Basuki.

Subscribe to the channel: http://smarturl.it/BWFsubscribeThe inspirational story of Indonesian badminton legend Susi Susanti makes it to the big screen.Badmi Sebab, mereka berkorban banyak hal untuk bisa menjadi atlet kebanggaan. Berikut ini beberapa rekomendasi film tema atlet yang bisa ditonton selepas hype Olimpiade Tokyo 2020. 1. Susi Susanti: Love All. Film ini menceritakan perjalanan atlet bulutangkis Indonesia yaitu Susi Susanti. Pemerannya adalah Laura Basuki sebagai Susi yang sejak usia 14 Trailer film Susi Susanti – Love All resmi diluncurkan. Saat peluncuran trailer dengan durasi 2 menit 42 detik, mantan atlet bulu tangkis Indonesia yang menj The film adopts the story of the badminton legend, Susi Susanti. The core of this film tells the complex life of a "badminton hero" of Chinese ethnic in Indonesia. This film makes us aware, to strive to lift the dignity of the nation, it does not have to be a super hero full of super powers.

Hidup Gibran. Hidup anak muda. Hidup dinasti Jokowi, katanya dengan teriakan kencang. Kegirangan Gina sangat mengganggu Abe yang sudah berjam-jam duduk di depan televisi, menonton Youtube. Ia fokus menonton pertandingan final Olimpiade 1992, yang memperhadapkan antara Susi Susanti, jagoan Indonesia, dengan Bang Soo Hyun (Korea).

Penelitian ini membahas mengenai “Penggambaran Diskriminasi Tionghoa Indonesia Yang Dialami Tokoh Susi Susanti Dalam Film Susi Susanti: Love All” menggunakan metode penelitian kualitatif dan analisis isi untuk melihat bagaimana penggambaran diskriminasi Tionghoa Indonesia yang dialami oleh tokoh Susi Susanti.

.
  • o9rw75n73r.pages.dev/932
  • o9rw75n73r.pages.dev/655
  • o9rw75n73r.pages.dev/482
  • o9rw75n73r.pages.dev/335
  • o9rw75n73r.pages.dev/961
  • o9rw75n73r.pages.dev/238
  • o9rw75n73r.pages.dev/612
  • o9rw75n73r.pages.dev/501
  • o9rw75n73r.pages.dev/287
  • o9rw75n73r.pages.dev/112
  • o9rw75n73r.pages.dev/720
  • o9rw75n73r.pages.dev/381
  • o9rw75n73r.pages.dev/940
  • o9rw75n73r.pages.dev/811
  • o9rw75n73r.pages.dev/337
  • susi susanti film streaming