Sebuahproduk susu sapi segar yang rasanya berkualitas ekspor. Mengincar konsumen kelas C+, di Blitar bisa mencapai 10 ribu ekor sapi seperti yang di Malang pada 2018," kata Head Marketing and Sales Indonesia PT Austasia Food, Syahbanta Sembiring. Lanjutkan membaca artikel di bawah.
Pekerja memerah susu sapi di peternakan sapi perahan di kawasan Mampang, Jakarta, Selasa 15/3. MALANG - Susu segar pasteurisasi produksi Indonesia telah menembus pasar ASEAN dan Hongkong. Ekspor susu segar ini dilakukan oleh PT Greenfields Indonesia yang selama ini mengelola peternakan sapi di Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Menurut Country Head of Marketing & Sales Indonesia PT AustAsia Food, Syahbantha Sembiring, pabrik susu ini memproses 115 ton susu segar per hari melalui proses terintegrasi. Saat ini PT Greenfields Indonesia memiliki sekitar delapan ribu ekor sapi Holstein Australia. "Sebanyak empat ribu di antaranya merupakan sapi laktasi atau sapi yang diperah susunya. Sedangkan sisanya adalah anak sapi atau sapi yang tengah bunting," kata Syahbantha, Rabu 3/5. Dari total produksi susu di PT Greenfields Indonesia, sebanyak 20 persen di antaranya dilempar ke Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Hongkong, dan Cina. Myanmar dan Kamboja sebagai salah satu negara berkembang di ASEAN juga tak luput dari pemasaran susu asal Ngajum ini. Dari segi geografis jarak antar negara ASEAN tidak terlalu jauh. Kondisi ini memudahkan dalam proses distribusi. Susu segar pasteurisasi, kata Syahbantha, hanya mampu bertahan selama 45 hari di dalam lemari pendingin bersuhu 0-4 derajat celcius. "Negara seperti Singapura, Malaysia, Kamboja, dan Myanmar tidak punya produksi susu segar, kalaupun ada sangat sedikit sekali maka kami menyasar negara-negara itu," jelas CEO PT Aust Asia Food, Edgar Collins. Ada dua negara utama yang menjadi pasar terbesar ekspor susu PT Greenfields Indonesia. Pertama adalah Hongkong yang menyerap produk hingga 30 persen dan kedua adalah Singapura dengan porsi penjualan mencapai 25 persen. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
PTAustasia Food Indonesia, Jakarta Raya, Jakarta Barat Ditayangkan 13 April 2020
Orang yang berwisata ke Malang atau Batu pasti sudah tidak asing dengan susu Nandhi Murni. Salah satu produk andalan yang kerap dibeli, khususnya saat di alun-alun Nandhi Murni, ternyata ada satu lagi produk lokal yang telah go international. Sebuah produk susu sapi segar yang rasanya berkualitas ekspor. Mengincar konsumen kelas C+, PT Greenfields Indonesia telah mengekspor produknya ke beberapa negara."Selain menyediakan untuk pasar lokal, susu segar Greenfields juga dijual di Singapura, Malaysia, Hong Kong, Filipina, dan negara-negara lainnya,” ujar Head Farm PT Greenfields Indonesia, Heru Greenfields mempunyai peternakan dan pabrik yang telah Times/Reza Iqbal Tidak ingin bermain-main dengan mutu dan kualitas susunya, PT. Greenfields Indonesia mempunyai peternakan dan pabrik pengolahan yang sangat canggih."Susu sapi segar yang kami olah dari proses pemerahan hingga pengemasan tanpa tersentuh tangan manusia, semuanya otomatis," ungkap Heru saat ini, PT Greenfields memiliki tujuh peternakan di Tiongkok dan dua di Indonesia. Di antaranya seluas 50 hektare di kawasan kaki gunung kawi dan 170 hektare di Blitar. Total sapi perahnya sekitar 18 ribu."Saat ini kami mampu menghasilkan sekitar ton susu segar per hari. Harapannya peternakan di Blitar bisa mencapai 10 ribu ekor sapi seperti yang di Malang pada 2018," kata Head Marketing and Sales Indonesia PT Austasia Food, Syahbanta juga Mengenal Peternakan Sapi Terbesar di Indonesia Susu Bermula dari Sini Produk susu lokal dengan kualitas berkualitas. IDN Times/Reza Iqbal Tak hanya menghasilkan susu sapi segar berkualitas, Greenfields juga memiliki produk unggulan lainnya. Adapun produknya antara lain fresh milk, chocomalt, susu rendah lemak tinggi kalsium, susu skim tinggi kalsium, keju mozarella, whipping cream, ricotta, dan bocconcini.“Fokus utama Greenfields adalah memproduksi susu cair segar dengan kualitas terbaik tanpa fortifikasi. Kami telah memiliki pabrik yang mampu menghasilkan aneka olahan susu," ujar Head Dairy Manufacturing Southeast Asia, PT Greenfields Indonesia, Darmanto Setyawan. IDN Times/Reza Iqbal Pabrik PT Greenfields Indonesia memiliki luas sekitar 7,2 hektare dengan bahan bakar alami. Pabrik menggunakan cangkang kelapa sawit dan cangkang kemiri sebagai bahan bakar boiler."Tugas kami di pabrik adalah mempertahankan kualitas susu yang baik dari peternakan untuk dapat dikonsumsi dengan kualitas terbaik. Terbukti susu Greenfields hampir tidak memiliki kandungan bakteri sama sekali," tutur Darmanto ini pabrik di Desa Palaan, Kabupaten Malang, ini dapat menampung 320 ton susu segar per harinya. Dengan adanya penambahan sapi di Blitar, diperkirakan pabrik mampu berkembang hingga 450 ton susu segar per juga Terima Pendanaan dari East Ventures, Ini Harapan
. o9rw75n73r.pages.dev/722o9rw75n73r.pages.dev/361o9rw75n73r.pages.dev/379o9rw75n73r.pages.dev/595o9rw75n73r.pages.dev/400o9rw75n73r.pages.dev/890o9rw75n73r.pages.dev/249o9rw75n73r.pages.dev/99o9rw75n73r.pages.dev/383o9rw75n73r.pages.dev/686o9rw75n73r.pages.dev/520o9rw75n73r.pages.dev/184o9rw75n73r.pages.dev/72o9rw75n73r.pages.dev/792o9rw75n73r.pages.dev/155
produk pt austasia food